Selasa, 21 Oktober 2014

Resensi Novel yg Berjudul DADDY oleh Danielle Steel


Judul : DADDY
Pengarang : Danielle Steel
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2005
Tebal : 516 hlm

      Danielle Stell merupakan pengarang favorite di Amerika dan juga seorang ibu Sembilan anak. Buku-buku yg Pernah ditulis  :
     1.     Cinta Bersemi di St. Tropes
     2.     Family Ties
     3.     Romantika Pelayaran

Sinopsis :
          Oliver merasa telah memiliki segala-galanya, karir yang nyaris menapai puncak, istri cantik yang menjalankan roda rumah tangga dengan terampil, tiga anak yang mendatangkan kebahagiaan. Namun kehidupannya yang mapan itu mendadak diguncang prahara. Sarah, istrinya memutuskan untuk kuliah lagi di kota lain ratusan mil jauhnya dari rumah, dengan janji untuk pulang setiap akhir minggu. Janji itu tidak pernah ditepati. Pernikahan yang begitu dijunjung tinggi oleh Oliver ternyata dirasa sebagai belenggu bagi Sarah. Ia bersikeras untuk mencari jati dirinya.
          Oliver kini ditimbuni berbagai masalah putra sulungnya yang baru berusia tujuh belas tahun menghamili teman sekolahnya, putrid tunggalnya memperlakukannya sebagai musuh, sementara si bungsu di landa krisis kepercayaan. Bagaimana ia dapat menjadi ayah sekaligus ibu bagi mereka? Dan tidak berhakkah dia atas kehidupan pribadinya?
          Novel dari Danielle steel ini sangat menarik dan mudah dipahami bagi seorang perumah tangga karena dapat menjadi pengalaman bahwa dalam berumah tangga harus bisa selalu menjaga keharmonisan. Kelemahan novel ini bahasa nya terlalu tinggi sehingga jika tidak benar-benar membaca tidak bisa memahami.



Selasa, 07 Oktober 2014

Review Artikel Media Sebagai Panglima



Ø Tujuan Penulis
Mengetahui bahwa media sekarang itu tidak bersifat netral dan menjadi ajang perebutan makna berbagai kepentingan, perebutan ini juga hanya akan memihak dan menguntungkan diri sendiri atau salah satu kelompok tertentu serta mengetahui juga bahwa para wartawan banyak yang mengikuti arus.
Ø Fakta Unik
a.  Kerendahan hati palsu dan semu sebagai sekadar pengelola media, apa yang disebut berita hanya terakali dan termanfaatkan sebagai corong propaganda kaum politisi yang licin, promosi gratis para cukong, khotbah nabi-nabi gadungan, kilah aparatur negara, dan pembenaran diri golongan militer yang mentalitasnya setara preman;
b.  Wartawan bukanlah wartawan, melainkan sekadar instrumen media yang bekerja seperti robot dan wartawan menjadi mesin bahasa canggih bagi kegagapan para pemikir medioker;
Ø  Pertanyaan Yang Muncul
a. Apakah wartawan terbawa arus ?
b. Bagaimana dampaknya jika para wartawan terbawa arus ?
c.  Apakah para wartawan masih bisa merebut peran dengan menjadikan kembali media sebagai panglima?
Ø  Refleksi Diri
Setelah saya membaca artikel media sebagai penglima dari Seno Gumbira Ajidarma saya mengerti bahwa media sekarang itu tidak bisa bersifat netral melainkan media sebagai ajang untuk keuntungan sendiri.
Ø  Bibiografi
Artikel ini ditulis oleh Seno Gumbira Ajidarma ,Kebon jeruk, selasa 4 juni 2013. 17:08 tentang "Media Sebagai Panglima".